Sejarah Desa
Menurut penuturan dari
generasi kegenerasi, awal mulanya “Dou Maria” adalah sekelompok nomaden dari
luar pulau Sumbawa yang konon berasal dari sulawesi. Akan tetapi tidak ada
penjelasan yang lebih rinci tentang suku asal yang sebenarnya, entah suku Bajo,
Bugis, Makassar, Tolaki ataupun suku lainnya tentang asal muasal suku “Dou
Maria” Ini.
Dimasa awal setelah
mencapai daratan disekitar wilayah Desa Pai Kecamatan Wera, kelompok kecil ini
mulai membangun perkampungan didaerah perbukitan sebelah barat lokasi
pendaratan mereka. Disanalah mereka berladang dan berburu untuk keperluan dan
pencahariannya. Walaupun perkampungan awal tersebut didiami dalam kurun waktu
yang tidak terlalu lama sampai mereka pindah ke lokasi baru yang mereka namakan
“Wosu Ndaru”. Di “Wosu Ndaru” ini terdapat dolmen yang dianggap sebagai situs
budaya leluhur “Dou Maria”, dari situs tersebut diperkirakan bahwa mereka
menetap dilokasi kedua ini dalam rentang waktu yang cukup lama.
Peda periode kedua
peradaban awal “dou Maria” belum sepenuhnya meninggalkan budaya nomaden. Hal
ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa tempat yang menjadi bekas perkampungan
didalam wilayah Desa Maria Utara sekarang, salah satunya adalah makam Ncuhi
Maria. Dari nama Ncuhi (kepala suku) yang bernama Maria inilah sebutan “Dou
Maria” berawal.
Menurut
riwayatnya Desa Maria Utara pada abad XIX adalah merupakan salah satu bagian
dari Desa Maria, dimana sebelum tahun 1886 masyarakatnya mendiami wilayah Ncuhi
Maria yang terdiri dari 7 wilayah Ncuhi yakni:
Ncuhi Sangga, Ncuhi Dese, Ncuhi Wiku, Ncuhi Potu, Ncuhi Mangge, Ncuhi Bada
dan Ncuhi Piri.
Sejarah Pemerintah Desa
Pada
tahun 1897 Belanda membuat jalan dari Bima menuju Sape dan setelah itu pada
tahun 1921 masyarakat Ncuhi Maria pindah
ke Rade Woha/ Piri Peto. Di sini masyarakat Ncuhi hanya menetap sekitar 5 tahun
saja, kemudian pada tahun 1926 masyarakat pindah lagi kedaerah yang ada disekitar jalan raya yakni
mulai dari Kampung Foo Mboto, Oi Wobo, Ta’a, Loka, dan Mangge To’i Maria Utara
yang pada saat itu di pimpin oleh satu orang Gelarang saja dan yang menjadi
Gelarang nya adalah H.Abubakar. Pada tahun 1952 Maria dimekarkan lagi menjadi Maria 1 dan Maria 2.
Maria 2 meliputi Kampung Ta’a, Loka, Mangge To’i/ Maria Utara dengan Gelarang
adalah H.Abubakar dan wakilnya adalah H.Mukmin. Sedangkan Maria 1 yang meliputi
Foo Mboto, Oi Wobo dipimpin oleh Gelarang yang bernama H. Israil. Pada tahun
1956 Maria 2 berubah nama menjadi Maria Utara dengan Gelarang yang bernama H. Abubakar yang meliputi wilayah
Ta’a, Loka, Mangge To’i dan Kawae hingga pada tahun 1960 berubah namanya
menjadi Desa Ntori dan terjadilah pemilihan pemimpin secara langsung dan
demokrasi oleh masyarakat secara langsung sampai dengan sekarang.
Berikut urutan kepemimpinan dari
Gelarang sampai Kepala Desa:
1.
Ompu
Ke’e
2.
H.
Abubakar
3.
H.
Mukmin
4.
M.
Yusuf
5.
A.
Majid
6.
M.
Ali Bakar
7.
Abdul
Gani Hakim
8.
M.
Alimubin
Kemudian Desa Ntori dimekarkan menjadi
2 Desa pada tahun 2007 yakni Desa Ntori sebagai desa induk dan Maria Utara
sebagai Desa Mekar dengan kepala desanya sebagai berikut:
1.
Zunaiddin
pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012
2.
Syamsuddin
pada tahun 2013 sampai tahun 2019
Demikian
sekilas sejarah terbentuknya Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar